Tips Meningkatkan Pendidikan di Sekolah
Tak perlu dikatakan, sistem pendidikan tidak pernah tinggal di satu tempat. Itu terus berubah karena teknologi baru yang memajukannya. Tentu saja, pertanyaan terpenting yang selalu diteliti oleh semua jenis ilmuwan: keterampilan apa yang harus kita miliki untuk diajarkan kepada anak-anak modern di sekolah? Kita membutuhkan sistem pendidikan yang mampu menciptakan pikiran kreatif dan cemerlang untuk beradaptasi dengan perubahan masa depan dan melakukan inovasi.
A. Strategi Hebat untuk Inovasi Sekolah
Menurut kemampuan yang harus dimiliki yang kami sebutkan, dimungkinkan untuk membuat strategi inovatif untuk meningkatkan pendidikan dasar anak-anak. Guru dapat menambahkan beberapa hal kreatif ke dalam proses pembelajaran untuk melibatkan anak dalam belajar dan memotivasi mereka untuk tertarik belajar:
B. Seorang guru harus mendorong anak-anak untuk menemukan jawaban yang benar
Biasanya sekolah menggunakan model biasa ketika anak perlu memberikan jawaban langsung atas pertanyaan guru. Menurut metode Pestalozzi, guru harus mendorong anak-anak untuk menemukan sendiri jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut. Ini membantu mengembangkan imajinasi, mengamati, menalar, dan menilai.
C. Beri anak-anak ruang untuk belajar
Dalam sistem pendidikan tradisional, guru memimpin pelajaran tanpa memberi anak kemungkinan untuk menemukan sesuatu sendiri, mengembangkan keterampilan mereka. Menurut Metode Montessori, guru harus memberikan ruang bagi anak-anak untuk mempelajari hal-hal baru dan mengamati keseluruhan proses belajar untuk memberikan bantuan jika diperlukan. Tentu saja, biasanya guru membantu anak dalam mempelajari hal-hal baru, tetapi sangat penting untuk memberi mereka kemandirian dan kemungkinan untuk mempelajari sesuatu yang baru. Metode ini bagus untuk mengembangkan pemikiran kreatif.
D. Gantilah meja tradisional dengan meja bundar
Kami semua biasa melihat anak-anak duduk di ruang kelas di meja tradisional. Ini mengajarkan mereka beberapa disiplin, tetapi sekali lagi, metode ini lebih cocok dengan pembelajaran tradisional ketika guru adalah pemimpinnya, dan anak-anak hanya mengikuti dia. Menurut gaya belajar Harkness, anak-anak harus duduk di sekitar meja bundar. Hal ini menciptakan suasana konferensi, sehingga semua anak dapat berinteraksi satu sama lain dan berbagi pendapat daripada mendengarkan kalimat yang diberikan oleh guru, dan mengikuti aturan adat.
E. Fokus pada satu ide, bukan pada banyak ide
Metode pembelajaran yang ada bergantung pada berbagai ide dan proyek. Namun menurut metode Pembelajaran Berbasis Proyek, pembelajaran harus didasarkan pada kemampuan siswa untuk memadukan pengetahuan hanya dalam satu proyek, tanpa memisahkan hal-hal menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan mengembangkan pikiran kreatif dan keterampilan analitis.
F. Setiap ide itu unik
Metode ini mendefinisikan setiap ide siswa sekolah sebagai proyek unik. Menurut inovasi ini, anak-anak belajar untuk menemukan sesuatu yang baru, dan mencari solusi yang tidak biasa untuk berbagai jenis masalah. Ini membantu meningkatkan pikiran kreatif untuk membantu anak-anak membuat ide dan proyek baru di masa depan.
G. Menggunakan metode pemikiran desain yang tepat
Metode semacam ini membantu anak-anak mengembangkan kreativitasnya. Biasanya, alat-alat tersebut didasarkan pada curah pendapat dan diskusi dalam kelompok. Ada banyak metode yang berbeda tergantung pada usia anak-anak, seperti permainan serius Lego, curah pendapat terbalik, lari-lari, metode Disney, dll.
H. Berpikir tentang keterampilan yang diajarkan sebelumnya
Untuk penjelasan selanjutnya seputar program pendidikan tradisional itu membutuhkan perpindahan dari satu pelajaran ke pelajaran lainnya. Tetapi anak-anak harus menghubungkan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya dengan yang baru. Harus ada waktu untuk menghubungkan pengalaman dan pengetahuan yang dipelajari sebelumnya dengan informasi yang dipelajari pada pelajaran baru. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan kemampuan berfikir kritis dan mengevaluasi masalah dengan baik.